Jelang Lebaran, Pemerintah Ingatkan Pelaku Usaha Ritel

0
811

Pemerintah terus mengawasi mengenai keamanan pangan.

Apalagi menjelang lebaran, semua produk diawasi jangan sampai ada yang tidak baik kemudian sampai pada masyarakat sebagai konsumen.

Pemerintah Kota Manado mengingatkan pelaku usaha ritel modern soal keamanan pangan tersebut.

Hal ini disampaikan Asisten Satu Sekot Manado, Robby Mottoh dalam rakor bersama Disperindag dan perwakilan ritel di Kantor Pemerintah Kota Manado, Rabu (22/05/2019).

“Kualitas produk jangan sampai kedaluwarsa. Termasuk pastikan ketersediaan bahan pokok,” ujar Robert Najoan, Sekretaris DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Sulut mengutip permintaan Asisten I, Kamis (23/05/2019).

Selain itu, dalam rakor itu diminta kepada peritel memperhatikan faktor keamanan dan kenyamanan konsumen saat belanja karena biasanya trafik pelanggan naik mendekati Idulfitri.

“Sempat disentil juga instansi terkait harus aktif untuk mencari solusi beberapa kendala, termasuk melakukan monitoring suplai dan harga komoditas dan bahan pokok di tingkat distributor,” ujarnya.

Terkait itu, Robert bilang mengenai harga bawang putih di tingkat lokal masih di atas HET Rp 35 ribu sebagaimana permintaan Menteri Perdagangan.

Ia jelaskan, kesepakatan dalam forum di Kemendag bersama DPP Aprindo dan importir bawang putih, importir menjual kepada distributor terdaftar pemasok ke riteler seharga Rp 20 ribu per kg.

“Nah rantai distribusi dari importir yang berada di luar pulau ke distributor lokal Sulut inilah yg ada ‘missed’ dan menjadi salah satu penyebab harga fluktuatif bahkan cenderung naik beberapa pekan terakhir,” kata Robert yang sehari-hari Store Manager FreshMart Tikala ini.

Kemudian, faktor alat transportasi yang mungkin delay, permintaan pasar yg meningkat pra Lebaran dan pasokan terbatas itulah menyebabkan harga bergerak naik.

“Minggu ini pasokan mulai normal dibandingkan minggu kemarin namun HPP belum bisa membuat harga ke konsumen pas sesuai HET-nya,” katanya.

Katanya, peritel harus menutupi biaya operasional seperti tenaga dan waktu pembersihan bawang putih yang masuk masih kotor, susut pasca dibersihkan, kemasan dan rusak.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here